Selasa, 16 Maret 2010

resume perkuliahan ke-3

MEMAHAMI DASAR-DASAR STUDY KELAYAKAN BISNIS
1. Study kelayakan/fesibility study. Terdapat 2 proses dalam melakukan study kelayakan. Proses tersebut berkaitan dengan proses membangun usaha diantaranya yaitu:
• Proses pertama melakukan pengamatan setelah melakukan pengamatan maka melakukan proses kedua.
• Proses kedua melakukan analisis yang dilakukan secara komprehensif. Komprehensif disini bersifat:
o Manajerial yang berfungsi POAC (planning organizing actuating countrolling), contoh dalam sekolah terdapat elemen-elemen seperti: kurikulum, kesiswaan, TP-TK, SPP, pembiayaan, marketing.
o Eksternal. Dalam eksternal ini terdapat peluang, ancaman hal ini salah satu persaingan yang terjadi dalam bidang eksternal.
2. Riset menggunakan metode ilmiah yang membicarakan tentang:
• Valititas yang berisikan tentang data-data.
• Metodologi yang berisikan cara. Dalam melakukan metode ilmiah
KOMPONEN-KOMPONEN DALAM BISNIS
Dalam komponen-komponen bisnis terdapat P1, P2, P3, dan P4.
1 P1 adalah pasar. Dalam pasar disini terdapat :
 Demand vs supply (ketika demand lebih tinggi dari pada supply maka terdapat peluang dan sebaliknya)
 Daya beli
 Marketing mix terdapat:
o Product terdapat massiv, eksklusif, supplemen utama
o Price atau harga terdapat unit cost, BEP (break event point), strategi harga, strategi pasar (pesaing utama, ekpetasi, S.T.P)
o Place atau tempat terdapat harga, aksesbilitas
o Promotion terdapat iklan dan personal sale. Dalam iklan terdapat media cetak, media elektronik, dan media lain-lain.
o Public relation sangat dibutuhkan untuk pencitraan suatu perusahaan.
o Power atau kekuasaan
2 P2 adalah perusahaan/company
 Capitalisasi
Kemampuan atau cara bagaimana memperoleh modal diantaranya melalui:
o Owner
o Kredit
o Pasar saham
o Investasi lain-lain
 SDM dapat melalui kualitas dan kuantitas
o Visi bisnis
o organisasi
3 P3 adalah pesaing. Pesaing dalam hal ini memerlukan:
o Markeing research menggunakan metode ilmiah dan secara valid
o Marketing intelegence menggunakan spionare dan kreatif
4 P4 adalah perubahan. Dalam hal ini P1, P2, P3, dipengaruhi oleh P4. Dalam P4 terdapat:
o Timing adalah ketepatan
o Bersifat terbuka (melihat perubahan itu ada atau tidak)
STUDY KELAYAKAN
1) Planning yang membicarakan tentang:
o Visi, misi, target, jangka panjang dan jangka pendek
o SWOT, Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
o Pembagian tugas (siapa yang melakukan?, melakukan apa?)
o Time schedule melalui parallel (saling berhubungan/gabungan) dan melalui serial (bukan gabungan)
2) Fore casting atau peralatan. Sebuah data yang dibutuhkan harus dikerjakan secara valid (komprehensif, tidak cateri paribus bahwa yang lain tidak berubah, skala prioritas)
3) Information melalui 5W+1H yaitu what, why, when, where, who, dan how. Hal ini penting untuk:
o Investor terdapat dua pertimbangan yaitu pertimbangan profit dan pertimbangan social yang diperhatikan dalam CSR (corporate social responsibility)
o Kreditor
o Manajemen bisa mengambil keputusan (devition making) melalui time dan pengadaan yang berupa SDM (kompensasi), sarana (pengelolaan), biaya (bunga)
o Pemerintah dan masyarakat
o Tujuan pembangunan ekonomi
KARAKTERISTIK BARANG DAN JASA
a) Goods (barang) yang bersifat:
o Transible
o Mudah distandarisasi
o Dibuat terlebih dahulu lalu baru dijual
o Bisa disimpan atau dikembalikanjika tidak sesuai atau rusak
b) Services (jasa) yang bersifat:
o Intansible
o Performance (sulit distandarisasi)
o Jual terlebih dahulu baru dibuat
o Tidak bisa dikembalikan

TAHAPAN MEMBUAT STUDY KELAYAKAN
1) Penemuan ide
2) Penelitian
3) Evaluasi
4) Membuat study kelayakan
5) Master plan dan time schedule

Minggu, 07 Maret 2010

resume perkuliahan manajemen keuangan

Ada tiga sumber keuangan dalam sekolah sebagian besar diberikan oleh pemerintah diantaranya:
• Pemerintah pusat : dalam hal ini pemerintah pusat memberikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dana BOS yang diberikan oleh pemerintah sama rata dengan seluruh daerah indonesia. Dana BOS diberikan berdasarkan jumlah siswa dalam sekolah tersebut. Jumlah dana BOS sama dengan jumlah siswa dikali dana BOS persiswa. Dana BOS yang diberikan oleh pemerintah melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). APBN disini terdiri dari pajak, SDA, investasi, pinjaman LN. Dana BOS sama halnya dengan dana subsidi atau block grant.
• Pemerintah daerah : dalam hal ini pemerintah daerah memberikan dana BOP (Bantuan Operasional Pemerintah) dan dana SBB (Sekolah Bebas Biaya). Namun pada dana ini siswa diberikan dana yang berjumlah variatif. Dalam dana BOP ini setiap sekolah mendapatkan jumlah dana yang berbeda-beda bahkan tidak semua sekolah di Indonesia yang mendapatkan dana BOP ini. Dana BOP diberikan sesuai dengan jumlah siswa yang ada dalam sekolah. Dana BOP yang diberikan oleh pemerintah melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). APBD disini terdiri dari PAD, DAU yang berasal dari pusat, dan lain-lain.
• Masyarakat : dalam hal ini masyarakat diharapkan membayar SPP, UP dan lain-lain. Selain itu, masyarakat juga membayar biaya peserta didik-seragam, buku, alat tulis kantor, transportasi dan lain-lain. Namun sejak adanya dana BOS dan BOP masyarakat sudah diberikan keringanan untuk membayar keuangan sekolah. Mungkin dalam sekolah swasta mungkin masyarakat masih dilibatkan atau diminta biaya pendidikan pada setiap siswanya.






Prinsip-prinsip dalam dana pendidikan diantaranya yaitu:
 Prinsip perolehan dana pendidikan
 Keadilan : terdapat ekonomi
Semua warga Negara bisa akses dalam dunia pendidikan karena sekarang ini pemerintah sudah memberikan keringanan biaya pendidikan yang sesuai. Jumlah dana BOS yang diberikan oleh pemerintah harus disesuaikan dengan jumlah siswa sekolah tersebut agar semua siswa mendapatkan dana BOS. Dana BOS yang diberikan kesiswa harus sama rata tidak boleh dibeda-bedakan. Dana BOS yang diberikan oleh pemerintah harus sama rata dengan sekolah yang berada diseluruh Indonesia. Apabila uang sekolah lebih kecil dari pada dana BOS maka biaya pendidikan yang sedang dijalaninya akan gratis sepenuhnya, dan apabila uang sekolah sama dengan dana BOS maka biaya pendidikannya akan gratis sepenuhnya, namun apabila Uang sekolah lebih besar dari pada dana BOS maka biaya pendidikannya dibayar oleh orang tua siswa. Selain itu, sekolah atau madrasah boleh menolak dana BOS tersebut.

 Kecukupan : apabila semua dana sudah dapat tercukupi maka akan tercipta suatu hal yang ideal (dana yang diterima sama dengan biaya yang akan dikeluarkan) oleh karena itu dalam penyusunan rencana anggaran pendapatan dan pengeluaran dalam sekolah semua pihak sekolah menyusunnya atau merincinya berdasarkan RAPBS atau RAPBM. Namun pada fakta yang sudah ada dana yang diterima (DYT) lebih kecil dari pada kebutuhan dalam sekolah sehingga kebutuhan dalam sekolah belum dapat terkecukupi secara efektif. Dengan adanya kebutuhan tersebut maka semua pihak sekolah harus membuat skala prioritas (SP) agar dalam pengeluaran dana dapat terkendali dan pihak sekolah pun diharapkan untuk melakukan penghematan atau menghilangkan beberapa program yang tidak terlalu diperlukan sekolah agar keuangan sekolah bisa tercukupi sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan sekolah.
o Alokasi rigit
o Dana terlambat : dengan keterlambatan dana yang diberikan pemerintah maka akibatnya kepala sekolah atau pihak sekolah melakukan peminjaman uang dengan pihak lain.

 Keberlanjutan : program-program yang sudah ada dalam sekolah harus berjalan sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan terlebih dahulu agar dalam program tersebut tidak terjadi keterlambatan. Selain itu keberlanjutan sarana disekolah harus dipenuhi agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam memenuhi sarana disekolah maka harus berdasarkan system akuntansi biaya dalam sekolah yaitu dengan dana-dana yang diberikan oleh pemerintah diantaranya adalah dana BOS atau dana BOP. Biasanya untuk memenuhi sarana yang ada disekoah dana BOS atau dana BOP dipergunakan untuk merehab gedung-gedung sekolah.

 Prinsip pengelolaan dana pendidikan
 Keadilan :
o Alokasi dana kedaerah tidak sama dengan jumlah pendidikan
o Dana alokasi umum (DAU)
o Dana alokasi khusus (DAK)
 Efisiensi : tidak boleh menghambur-hamburkan dana pendidikan yang sudah ada. Namun pada kenyataannya dalam melakukan kegiatan praktek yang diadakan sekolah kita sangatlah boros.
 Transparansi : dibuat laporan dengan adanya bukti fisik dalam bentuk foto dan sarana.
 Akuntabilitas : terdapat pertanggung jawaban pada alokasi dan besaran atau volume.

makalah hasil observasi

Nama : Muriyah Ulfah
NIM : 1445086173
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Tugas : Manajemen keuangan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi. Selain itu, Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun sampai saat ini permasalah yang ada dalam dunia pendidikan salah satunya karena adanya kekurangan dana atau biaya dan masih banyaknya kemiskinan. Setelah lamanya permasalahan yang telah dihadapi oleh dunia pendidikan maka pemerintah berusaha untuk mengurangi beban biaya sekolah.
Salah satu program di bidang pendidikan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa yang lain dalam rangka mendukung pencapaian Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orangtua siswa. BOS diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana BOS untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah siswa yang ada dalam sekolah tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah
identifikasi dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. menyebutkan sumber-sumber keuangan sekolah.
b. Menyebutkan pos-pos pengeluaran sekolah.
c. Proses pengelolaan keuangan sekolah.
d. Menguraikan proses perencanaan keuangan sekolah.
e. Menyebutkan komponen anggaran sekolah.
f. Menjelaskan prosedur penyusunan anggaran BOS.
g. Menyusun anggaran BOS.
h. Menjelaskan pengertian RAPBS.
i. Menyebutkan komponen RAPBS.
j. Menguraikan prosedur penyusunan RAPBS.
k. Menjelaskan proses pertanggung jawaban keuangan sekolah.

1.3 Perumusan Masalah
perumusan masalah dalam makalah ini mengenai dana BOS dan RAPBS.
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
2. Apa yang dimaksud dengan BOS?
3. Apa yang dimaksud dengan RAPBS?

1.4 Pembatasan Masalah
Dalam makalah ini hanya akan membahas tentang dana BOS yang dan tentang RAPBS, komponen-komponen dalam BOS dan RAPBS serta tentang manajemen keuangan.

1.5 Tujuan Makalah
Tujuan Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas manajemen keuangan yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu tujuan dibuatnya makalah ini agar siswa dan para guru serta para pendidik bisa mengetahui tentang dana BOS, RAPBS, serta komponen-komponen yang ada dalam dana BOS dan RAPBS.

1.6 Manfaat Makalah
Manfaat makalah yang telah dibuat agar makalah ini berguna untuk guru, siswa dan tenaga kependidikan agar semakin mengerti tentang dana BOS dan RAPBS.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Keuangan
Dalam Kegiatan di sekolah yang sangat membutuhkan pengaturan keuangan yang baik. Agar Setiap kegiatan dapat berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,pengawasan atau pengendalian.
Menurut Lipham, 1985; Keith, 1991 Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan , perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan (Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2000). Dengan demikian manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah, Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah. Dan Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.


Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip tersebut diantaranya: Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1) Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab.
3) Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4) Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya dan lain-lain.

2.2 Pengertian BOS
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah bantuan dana yang berasal dari realokasi/kompensasi pengurangan dana subsidi BBM (PKPS-BBM) di bidang pendidikan sebagai salah satu layanan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah. Program BOS bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain. Dengan adanya dana BOS diharapkan siswa dapat memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai lulus sekolah minimal 9 tahun. Sasaran program BOS adalah semua sekolah setingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di seluruh propinsi di Indonesia.
Dalam pelaksanaan program BOS sekolah-sekolah negeri maupun swasta di seluruh Indonesia yang menerima dana BOS serta pihak lain yang terkait dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang terkait agar program BOS ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran. Oleh karena itu agar tidak terjadi kesalahan/penyimpangan dalam penggunaaan dana BOS semua pihak yang terkait harus memahami betul peraturan perundang-undangan dimaksud.

BOS secara konsep mencakup komponen untuk biaya operasional non personil hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan departemen pendidikan nasional (balitbang Depdiknas). Namun karena biaya satuan yang digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Namun perlu ditegaskan bahwa perioritas utama BOS adalah untuk biaya operasional non personil bagi sekolah bukan biaya kesejahteraan guru dan bukan biaya untuk investasi. Oleh karena keterbatasan dana BOS dari Pemerintah Pusat, maka biaya untuk investasi sekolah dan kesejahteraan guru harus dibiayai dari sumber lain, dengan prioritas utama dari sumber pemerintah, Pemerintah daerah dan selanjutnya dari partisiasi masyarakat.
Pengambilan dana BOS dilakukan oleh kepala sekolah dengan diketahui oleh ketuakomite sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan menyisakan saldo minimum sesuai peraturan yang berlaku. Saldo minimum ini bukan termasuk potongan. Dana BOS harus diterima secara utuh sesuai dengan SK alokasi yang dibuat oleh TIM PKPS-BBM kab/kota, dan tidak memperkenankan melakukan pemotongan atau pungutan biaya apapun dan oleh pihak manapun.

2.3 Pengertian RAPBS
RAPBS (rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah) merupakan rencana perolehan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian RAPBS berisi tentang ragam sumber pendapatan dan jumlah nominalnya baik rutin maupun pembangunan, ragam pembelanjaan dan jumlah nominalnya dalam satu tahun anggaran.
RAPBS adalah sebuah langkah dalam menentukan kebijakan pembiayaan yang bersumber pada pendanaan pendidikan baik dalam internal maupun eksternal guna mendukung pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Dalam penyusunan RAPBS, kepala sekolah sebaiknya membentuk tim yang terdiri dari dewan guru dan pengurus komite sekolah. Setelah tim dan Kepala Sekolah menyelesaikan tugas, merinci semua anggaran pendapatan dan belanja sekolah, Kepala Sekolah menyetujuinya. Pelibatan para guru dan pengurus komite sekolah ini akan diperoleh rencana yang mantap, dan secara moral semua guru, kepala sekolah dan pengurus komite sekolah merasa bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana tersebut.

2.4 Sumber Keuangan Sekolah
Kebutuhan dana untuk kegiatan operasinal secara rutin dan pengembangan program sekolah secara berkelanjutan sangat dirasakan setiap pengelola lembaga pendidikan. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan sekolah semakin banyak dana yang dibutuhkan. Untuk itu kreativitas setiap pengelola sekolah dalam menggali dana dari berbagai sumber akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan program sekolah baik rutin maupun pengembangan di lembaga yang bersangkutan.
Sumber-sumber pendapatan sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa, dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.
Sumber keuangan dari pemerintah bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota. Sumber keuangan pendidikan yang berasal dari pemerintah pusat dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan yang berasal dari pemerintah kabupaten dan kota dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD).
Sumber dana yang berasal dari orang tua siswa dapat berupa sumbangan fasilitas belajar siswa, sumbangan pembangunan gedung, iuran BP3, dan SPP. Sumber dana dari dunia usaha dan industri dilakukan melalui kerja sama dalam berbagai kegiatan, baik bantuan berupa uang maupun berupa bantuan fasilitas sekolah. Sumber dana dari masyarakat demikian juga bisa berupa uang maupun berupa bantuan fasilitas sekolah.

2.5 Pembelanjaan Keuangan Sekolah
Pelaksanaan kegiatan pembelanjaan keuangan mengacu kepada perencanaan yang telah ditetapkan. Mekanisme yang ditempuh di dalam pelaksanaan kegiatan harus benar, efektif dan efisien. Pembukuan uang yang masuk dan keluar dilakukan secara cermat dan transparan. Untuk itu tenaga yang melakukan pembukuan dipersyaratkan menguasai teknis pembukuan yang benar sehingga hasilnya bisa tepat dan akurat. Penggunaan anggaran memperhatikan asas umum pengeluaran negara, yaitu manfaat penggunaan uang negara minimal harus sama apabila uang tersebut dipergunakan sendiri oleh masyarakat. Asas ini tercermin dalam prinsip-prinsip yang dianut dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, seperti prinsip efisien, pola hidup sederhana, dan sebagainya.

2.6 Proses Perencanaan Keuangan Sekolah
Secara umum proses perencanaan keuangan sekolah meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan pertanggung-jawaban. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen keuangan. Perencanaan adalah suatu proses yang rasional dan sistematis dalam menetapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan keuangan sekolah disesuaikan dengan rencana pengembangan sekolah secara keseluruhan, baik pengembangan jangka pendek maupun jangka panjang. Pengembangan jangka pendek berupa pengembangan satu tahunan.
Pengembangan jangka panjang berupa pengembangan lima tahunan, sepuluh tahunan, bahkan dua puluh lima tahunan. Berdasarkan rencana pengembangan sekolah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka dibuatlah perencanaan keuangan sekolah baik perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.Disamping memperhatikan program pengembangan sekolah, perencanaan keuangan sekolah juga mengacu pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah secara keseluruhan.

2.7 Hasil Observasi
Profil sekolah
Nama sekolah : SMPN 1 muaragembong
Alamat : Jln. Biombong. Desa pantai mekar
Kec. Muaragembong Kab. Bekasi
Sumber informasi : Bp. Nurjannah M. M,Pd.
No telpon :


Hasil Observasi yang telah saya lakukan di SMPN 1 Muaragembong kab.Bekasi menghasilkan data-data sebagai berikut:
1 Dari mana saja sumber-sumber keuangan sekolah ini?
Sumber-sumber keuangan yang didapat dalam sekolah ini yaitu dari pemerintah dan salah satu sumber keuangan yang diterima dalam sekolah ini yaitu dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dana BOP (Bantuan Operasional Pemerintah). Dana BOS yang melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan dana BOP yang melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Selain itu ada sumber keuangan yang didapat dari orang tua dan masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan. Dana BOS yang diberikan oleh pemerintah berdasarkan jumlah siswa yang ada dalam sekolah yaitu 570 ribu setiap tahunnya dan setiap siswa.

2 Apa saja pos-pos pengeluaran yang ada dalam sekolah ini?
Pos-pos pengeluaran dalam sekolah berupa:
o alat tulis kantor,
o pembelian buku,
o pembayaran gaji guru honorer,
o pembayaran foto copy,
o pembelian media,
o biaya perawatan gedung.

3 Bagaimana pengelolaan keuangan sekolah ini?
Proses pengelolaan keuangan sekolah disesuaikan dengan pos-pos yang telah direncanakan sebelumnya agar tidak menyimpang dari rencana kegiatan yang telah dibuat oleh sekolah. Pengelolaan keuangan disekolah ini sudah dikelola sebaiki-baiknya berdasarkan pendapatan dan pengeluaran yang ada dalam sekolah ini dan Pengelolaan keuangan disekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

4 Bagaimana proses perencanaan keuangan sekolah ini?
Perencanaan keuangan ini akan dipergunakan untuk perawatan gedung, dan sekolah ini akan membangun kelas sekitar 6 sampai 8 kelas karena disekolah sudah banyak kelas-kelas yang dibongkar karena kelas tersebut sudah termakan usia dan hampir roboh, selain itu sekolah ini akan membangun perpustakaan, laboratorium biologi, laboratorium fisika, dan masih banyak perencanaan lainnya yang diperlukan sekolah ini. Semua ini baru hanya salah satu perencanaan yang akan dilakukan oleh sekolah karena pihak sekolah pun sedang menunggu keuangan dari pusat. Apabila keuangan dari pusat telah turun maka perencanaan tersebut sedikit demi sedikit akan dilakukan agar semua keperluan dalam sekolah dapat terpenuhi. Apabila keperluan tersebut sudah terpenuhi maka proses belajar mengajar pun akan semakin efektif dan efisien.
5 Apa saja komponen anggaran BOS?
Komponen dari anggaran BOS disekolah ini adalah :
• Dipergunakan untuk pengadaan kegiatan sekolah
• Meningkatkan mutu pendidikan MGMP (Musyawarah Guru setiap Mata Pelajaran)
• Memperingati hari-hari besar keagamaan
• Dipergunakan untuk pengadaan kegiatan siswa
• Persiapan UAN (Ujian Akhir Nasional) dan UAS (Ujian Akhir Sekolah)
• Buku pelajaran dan buku penunjang untuk diperpustakaan
• Membeli barang-barang habis pakai seperti: alat tulis kantor, barang praktikum)
• Membayar honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer dan yang lainnya.
• Uang formulir pada saat penerimaan siswa baru
• Membayar daya dan jasa
• Pembiayaan ulangan harian

6 Bagaimana prosedur penyusunan anggaran BOS?
Prosedur penyusunan anggaran BOS dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data mencakup kegiatan dalam sekolah seperti ekstrakurikuler maupun biaya alat tulis kantor, Semua gaji guru PNS maupun honor, TU dan lain-lain, selain itu mengetahui sarana dan prasarana yang ada, mengetahui jumlah siswa dalam sekolah, mengetahui visi dan misi dalam sekolah.

7 Bagaimana menyusun anggaran BOS?
Setelah mengetahui prosedur dalam penyusunan anggaran BOS barulah dimulai cara menyusun anggaran BOS tersebut. Dalam penyusun anggaran BOS disertai oleh kepala sekolah, guru-guru, komite sekolah dan tenaga kerja lainnya. Dan dalam menyusun anggaran BOS ini dibuatlah suatu rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang sering didengar dengan singkatan RAPBS. Dengan adanya program RAPBS semua pihak sekolah bisa mengetahui pendapatan dan pengeluaran sekolah. Semua pihak sekolah pasti akan mengetahui rencana apa saja yang akan dilakukan sekolah tersebut.

8 Apa yang dimaksud dengan RAPBS?
RAPBS adalah rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah. RAPBS ini adalah suatu program pendidikan. Jadi, RAPBS adalah suatu program pendidikan yang merencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah baik internal maupun eksternal yang bertujuan untuk mendukung proses pelaksanaan belajar mengajar atau proses melakukan pendidikan disekolah. Dalam penyusunan dan pelaksanaan RAPBS sekolah melibatkan kepala sekolah, guru-guru dan orang tua melalui rapat.

9 Apa saja komponen-komponen dalam RAPBS?
Komponen dalam RAPBS ini adalah
• biaya dan kebutuhan kegiatan dalam sekolah,
• biaya dan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah,
• biaya kegiatan ekstrakurikuler kesiswaan,
• biaya alat tulis kantor,
• biaya perawatan gedung dan alat-alat yang dibutuhkan sekolah,
• biaya kegiatan kurikulum seperti pembuatan jadwal mata pelajaran,
• biaya foto copy,
• biaya seleksi penerimaan siswa baru, dan lain-lain.

10 Bagaimana prosedur penyusunan RAPBS?
Dalam prosedur penyusunan rapbs kepala sekolah, guru-guru, dan komite-komite sekolah menetukan rencana yanga akan dilakukan selain itu, secara bersama-sama kepala sekolah, guru-guru dan komite sekolah memprioritaskan pembelanjaan dan pendapatan dana disekolah sejalan dengan rencana pengembangan sekolah tersebut, menentukan program kerja dan rincian program tersebut, selanjutnya menghitung dana yang dibutuhkan, menentukan sumber dana untuk membiayai rencana yanga akan dilakukan.

11 Bagaimana proses pertanggung jawaban keuangan disekolah ini?
Proses pertanggung jawaban keuangan sekolah melalui bendahara dan bendahara merinci semua anggaran yang telah didapat dan yang telah dikeluarkan, bendahara harus membuat laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti, kwitansi, dan bukti-bukti lain yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran sekolah tersebut. Setelah dari bendahara lalu diserahkan atau dilaporkan kepada kepala sekolah, kepada sekolah pun harus meneliti atau mengamati hasil laporan yang diberikan kepada bendaharanya tersebut selain itu kepala sekolah mengesahkan atau menyetujui laporan yang telah dibuat oleh bendaharanya. setelah itu kepala sekolah baru menyerahkan atau melaporkan kepada laporan tersebut kepada DINAS pendidikan.

Tambahan:
 Masalah yang sekarang ini sedang dihadapi sekolah ini adalah kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran proses belajar mengajar. Sekolah ini masih terletak didaerah pedesaan atau perkampungan sehingga masih banyak sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan sekolah ini.
 Biaya pengeluaran dalam sekolah hanya akan mengeluarkan biaya sebesar dana BOS yang telah diterima sekolah, dan dana yang diberikan oleh pemerintah 100% dipergunakan untuk biaya pengeluaran sekolah tersebut. Disekolah ini orang tua pun diminta bantuannya guna untuk mengeluarkan biaya untuk membuat tempat parkir namun sebelum meminta bantuan tersebut pihak sekolah mengadakan rapat dengan semua orang tua murid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada saat ini Salah satu program di bidang pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah adalah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa yang lain dalam rangka mendukung pencapaian Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
Manajemen keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu manajemen keuangan yang baik agar dalam setiap kegiatan disekolah dapat berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien sesuai dengan pendapatan dan pengeluaran dalam sekolah.
Dalam pengelolaan keuangan sekolah semua komite sekolah mengadakan rapat agar semua komite sekolah mengatahui perencanaan yang akan diadakan sekolah tersebut. Dalam melakukan perencanaan keuangan komite sekolah harus membuat RAPBS agar dalam penggunaan keuangan sekolah dapat terencana dengan efektif.















DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Departemen Pendidikan Nasional – Departemen Agama, 2006.

http://www.diknas.go.id/headline.php?id=120

Rabu, 03 Maret 2010

hasil observasi

Nama : Muriyah Ulfah
NIM : 1445086173
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Tugas : observasi manajemen keuangan

Profil sekolah
Nama sekolah : SMPN 1 muaragembong
Alamat : Jln. Biombong. Desa pantai mekar
Kec. Muaragembong Kab. Bekasi
Sumber informasi : Bp. Nurjannah M,Pd.
No telpon : 085715510396

Daftar Pertanyaan observasi
1. Sebutkan sumber-sumber keuangan disekolah ini?
2. Sebutkan pos-pos pengeluaran sekolah?
3. Bagaimana proses pengelolaan keuangan disekolah ini?
4. Bagaimana proses perencanaan keuangan sekolah ini?
5. Sebutkan komponen-komponen dalam anggaran BOS?
6. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran BOS?
7. Bagaimana cara menyusun anggaran BOS?
8. Apa yang dimaksud dengan RAPBS?
9. Sebutkan komponen RAPBS?
10. Bagaiman prosedur penyusunan RAPBS?
11. Bagaiman prosedur pertanggung jawaban keuangan sekolah ini?


Hasil observasi di SMPN 1 Muaragembong kab. Bekasi
Hasil Observasi yang telah saya lakukan di SMPN 1 Muaragembong menghasilkan data-data sebagai berikut:
Sumber-sumber keuangan yang didapat dalam sekolah ini yaitu dari pemerintah dan salah satu sumber keuangan yang diterima dalam sekolah ini yaitu dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dana BOP (Bantuan Operasional Pemerintah). Dana BOS diberikan oleh APBN dan dana BOP diberikan oleh APBD. Selain itu ada sumber keuangan yang didapat dari orang tua dan masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan.
Pos-pos pengeluaran dalam sekolah berupa alat tulis kantor, pembayaran gaji honorer, biaya perawatan gedung dan media pembelajaran yang ada disekolah tersebut.
Komponen dari anggaran BOS disekolah ini adalah :
• Dipergunakan untuk pengadaan kegiatan sekolah
• Meningkatkan mutu pendidikan MGMP (Musyawarah Guru setiap Mata Pelajaran)
• Memperingati hari-hari besar keagamaan
• Dipergunakan untuk pengadaan kegiatan siswa
• Persiapan UAN (Ujian Akhir Nasional) dan UAS (Ujian Akhir Sekolah)
Sekolah ini akan membangun kelas sekitar 6 sampai 8 kelas karena disekolah sudah banyak kelas-kelas yang dibongkar karena kelas tersebut sudah termakan usia dan hampir roboh, selain itu sekolah ini akan membangun perpustakaan, laboratorium biologi, laboratorium fisika, dan masih banyak perencanaan lainnya yang diperlukan sekolah ini. Semua ini baru hanya salah satu perencanaan yang akan dilakukan oleh sekolah karena pihak sekolah pun sedang menunggu keuangan dari pusat. Apabila keuangan dari pusat telah turun maka perencanaan tersebut sedikit demi sedikit akan dilakukan agar semua keperluan dalam sekolah dapat terpenuhi. Apabila keperluan tersebut sudah terpenuhi maka proses belajar mengajar pun akan semakin efektif dan efisien.
Biaya pengeluaran dalam sekolah hanya akan mengeluarkan biaya sebesar dana BOS yang telah diterima sekolah, dan dana yang diberikan oleh pemerintah 100% dipergunakan untuk biaya pengeluaran sekolah tersebut. Disekolah ini orang tua pun diminta bantuannya guna untuk mengeluarkan biaya untuk membuat tempat parkir namun sebelum meminta bantuan tersebut pihak sekolah mengadakan rapat dengan semua orang tua murid.
Prosedur penyusunan anggaran BOS adalah mengumpulkan semua data mencakup kegiatan dalam sekolah seperti ekstrakurikuler maupun biaya alat tulis kantor,Semua gaji guru PNS maupun honor, TU dan lain-lain, selain itu mengetahui sarana dan prasarana yang ada, mengetahui jumlah siswa dalam sekolah, mengetahui visi dan misi dalam sekolah. Dan dana BOS diberikan berdasarkan jumlah siswa yang ada dalam sekolah yaitu 570 ribu setiap tahunnya dan setiap siswa.
RAPBS adalah rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah. RAPBS ini adalah suatu program pendidikan. Jadi, RAPBS adalah suatu program pendidikan yang merencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah baik internal maupun eksternal yang bertujuan untuk mendukung proses pelaksanaan belajar mengajar atau proses melakukan pendidikan disekolah. Dalam penyusunan dan pelaksanaan RAPBS sekolah melibatkan kepala sekolah, guru-guru dan orang tua melalui rapat.
Komponen dalam RAPBS ini adalah
• biaya dan kebutuhan kegiatan dalam sekolah,
• biaya dan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah,
• biaya kegiatan ekstrakurikuler kesiswaan,
• biaya alat tulis kantor,
• biaya perawatan gedung dan alat-alat yang dibutuhkan sekolah,
• biaya kegiatan kurikulum seperti pembuatan jadwal mata pelajaran,
• biaya foto copy,
• biaya seleksi penerimaan siswa baru, dan lain-lain.


Proses pertanggung jawaban keuangan sekolah melalui bendahara dan bendahara merinci semua anggaran yang telah didapat dan yang telah dikeluarkan, bendahara harus membuat laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti, kwitansi, dan bukti-bukti lain yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran sekolah tersebut. Setelah dari bendahara lalu diserahkan atau dilaporkan kepada kepala sekolah, kepada sekolah pun harus meneliti atau mengamati hasil laporan yang diberikan kepada bendaharanya tersebut setelah dari kepala sekolah baru diserahkan atau dilaporkan kepada DINAS.